Home

February 28, 2018

HERMANN HEYE GLASS STORAGE JAR














TOPLES BIRU HERMANN HEYE HAMBURG
Kaca beling warna biru dengan motif etsa / acid etching
Marking 'Herm. Heye'
1900 - 1940an, Hamburg, Jerman
Diameter sekitar 10,5 cm, tinggi total 16 cm
Ada cacat pembuatan lapisan yang tidak merata pada tutup toples bagian dalam, ada gelembung udara dan 1 'hairline' kecil juga pada bibir dalam tutup, relatif masih sangat baik.

Perusahaan kaca / beling Herman Heye (Hermann Heye Glassfabrik) secara resmi beroperasi sejak tahun 1843 di Obernkirchen, Jerman. Jenis produksi benda belingnya bermacam-macam, untuk kita di Indonesia cenderung menjumpainya dalam bentuk toples dan botol decanter.

Selain warna bening, produk Hermann Heye menonjol pada warna biru & hijau, selain bentuknya ada yang bertekstur timbul pada jenis botol decanter, toples berwarnanya cenderung bermotif, baik dilukis enamel atau di etsa.
Proses etsa pada benda beling biasanya dilakukan dengan cara 'melukai' permukaan kaca bening menggunakan cairan kimia sehingga terbentuk motif / pattern yang di-inginkan.
Tidak seperti motif yang dilukis dengan cat enamel 'bakar' yang dapat lepas / aus hilang termakan usia, motif etsa 'acid' dapat bertahan hampir selamanya diatas permukaan kaca.

1 toples :
Zold - Makassar

FOTO ARTIS TEMPO DOELOE










15 BUAH FOTO IDA ROYANI, TITIEK SANDHORA, VIVI SUMANTI DLL
13 foto 'gelatin silver' (BW) dan 2 buah foto 'offset print' (yang berwarna)
Cetakan sekitar tahun 70an, Jakarta
Ukuran sekitar 9 cm x 14 cm
Ada noda (foxing) & lecet sedikit-sedikit, relatif masih baik

15 foto :
Zold - Cirebon

February 2, 2018

5 MAJALAH PANDJI POESTAKA IV


# Nomor istimewa, edisi perayaan 1 tahun Nippon di Indonesia
   No.9 + 10 tanggal 8 Maret 2603 (1943)
   21 cm x 28,5 cm - 98 halaman
   Pada cover depan ada sobek / pecah, geripis, cuil & lubang ditengah
   Ada noda, lecet, geripis, cuil dan sobek sedikit-sedikit pada beberapa halaman dalam












# No.11 tanggal 13 Maret 2603 (1943)
   21 cm x 28,5 cm - 42 halaman
   Ada noda, lecet, cuil dan sobek sedikit-sedikit, relatif masih baik






# No.12 tanggal 20 Maret 2603 (1943)
   21 cm x 28,5 cm - 42 halaman
   Ada noda, lecet, cuil dan sobek sedikit-sedikit, relatif masih baik







# No.13 tanggal 1 April 2603 (1943)
   21 cm x 28,5 cm - 42 halaman
   Ada noda, lecet, cuil & sobek sedikit-sedikit, relatif masih baik
TERJUAL







# No.14 tanggal 15 April 2603 (1943)
   21 cm x 28,5 cm - 42 halaman
   Ada cuil, sobek dan geripis pada cover muka
   Ada noda, lecet, cuil dan sobek sedikit-sedikit pada hal. dalam
TERJUAL






3 majalah No.11, 12 dan 14 masih memiliki cover pelindung sampul coklat

5 MAJALAH PANDJI POESTAKA ERA PENDUDUKAN JEPANG
6 nomor urut dari No.9 sampai No.14 tahun 1943
Terbitan Kokumin Tosjokyoku / Penerbit Nasional
Balai Poestaka, Djakarta

Pandji Poestaka setelah edisi perayaan 1 tahun Jepang berhasil menguasai bumi Nusantara (No.9/10) terjadi beberapa perubahan. Selain penambahan jumlah halaman kembali ke 42 halaman, isi majalah ini semakin didominasi unsur propaganda, nyaris mirip seperti majalah adik kandung tirinya 'Djawa Baroe'. Foto yang termuatpun tidak kalah lantang menunjukkan supremasi dan perubahan yang dibawa negara matahari terbit ini untuk menuju Djawa yang baroe.

3 majalah ini No.9/10, No.11 & No.12 :
Zold - Jombang

2 majalah No.13 & No.14
Zold - Cinere